Selamat datang di Peta Bumil

Peta Bumil adalah platform yang menyediakan informasi menarik mengenai kehamilan

Pelajari lebih lanjut

Kegawatdaruratan III


1) HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


  1. Pengertian
  2. Hipertensi dalam kehamilan (HDK) merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa nifas. Golongan penyakit ini ditandai dengan hipertensi dan sering disertai proteinuria, edema, kejang, koma atau gejala – gejala lain.

    Hipertensi dalam kehamilan (HDK) merupakan kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada masa nifas. Golongan penyakit ini ditandai dengan hipertensi dan sering disertai proteinuria, edema, kejang, koma atau gejala – gejala lain.

  3. Klasifikasi
  4. Penyebab
  5. Pencegahan
  6. Moms, Deteksi dini preeklampsia akan bermanfaat bila memang dapat ditemukan dan ada upaya untuk mencegahnya. Berbagai upaya pencegahan yang pernah dilakukan umumnya dilaksanakan melalui intervensi nutrisi dan farmakologi. Beberapa metode pencegahan preeklampsia yang pernah digunakan antara lain:

    1. Perbaikan nutrisi– Diet rendah garam dan tinggi protein, suplementasi kalsium, magnesium, seng, dan asam linoleat.
    2. Intervensi farmakologi– Anti hipertensi, diuretik, teofilin, dipiridamol, asam asetil salisilat (aspirin),

    2) KELAINAN AIR KETUBAN

    1. Pengertian
    2. Moms, selama dalam kandungan Cairan ketuban memiliki fungsi yang sangat penting bagi bayi, di antaranya melindungi janin dari tekanan luar, membantu mengontrol suhu bayi, dan membantu perkembangan otot dan tulang. Volume air ketuban paling tinggi pada minggu ke– 38, yakni sebanyak 1030 cc. Pada akhir kehamilan, volume air ketuban tersisa 790 cc dan terus berkurang, sehingga pada minggu ke-43 hanya tersisa 240 cc. Pada akhir kehamilan, seluruh air ketuban diganti dalam 2 jam berhubung adanya produksi dan pengaliran. Volume air ketuban yang melebihi 2000 cc disebut polihidramnion atau hidramnion sedangkan Volume air ketuban kurang dari 500 cc disebut oligohidramnion. Oligohidramnion kurang baik untuk janin karena pertumbuhannya dapat terganggu oleh perlekatan antara kulit janin dan amnion atau karena janin tertekan ke dinding rahim.

    3. Klasifikasi
    4. Gejala dan Tanda Kelainan Air Ketuban